Lensapemda. KUNINGAN – Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tengah bersiap untuk transformasi ekonomi besar-besaran! Pemerintah daerah mengumumkan rencana ambisius untuk mengembangkan kawasan industri seluas 1.300 hektare di wilayah timur, mencakup Kecamatan Cidahu dan Cimahi.
Langkah strategis ini diharapkan menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, dengan fokus pada model pembangunan heptahelix yang inovatif.
Menurut Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kuningan, Wahyu Hidayah, inisiatif ini bukan hanya tentang mendirikan pabrik. Lebih dari itu, kawasan industri ini dirancang sebagai pusat penyerapan tenaga kerja yang signifikan dan magnet bagi investasi baru.
“Kami ingin menciptakan keseimbangan pembangunan. Wilayah timur akan menjadi pusat industri, sementara barat dan selatan tetap menjadi andalan pariwisata dan pertanian,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Kuningan sangat percaya diri bahwa pengembangan kawasan industri ini tidak akan mengganggu sektor pariwisata dan pertanian yang sudah mapan. Justru sebaliknya, hal ini akan memberikan peluang investasi yang lebih menarik dan terfokus.
Target Ambisius: Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja
Dengan adanya kawasan industri ini, Kuningan menargetkan dapat menarik investasi hingga Rp1,9 triliun pada tahun 2025. Lebih dari sekadar angka, investasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, termasuk penciptaan lapangan kerja dan penurunan angka pengangguran yang saat ini mencapai 7,78%.
“Kami memiliki sekitar 48 ribu penganggur. Jika setiap investor mampu menyerap 5.000 tenaga kerja, bayangkan dampak positifnya jika kita berhasil menarik 10 investor saja,” ujar Wahyu dengan optimis.
Strategi Heptahelix: Kolaborasi untuk Kemajuan
Kunci dari keberhasilan rencana ini adalah penerapan strategi heptahelix, sebuah model kolaborasi yang melibatkan tujuh unsur penting: pemerintah, akademisi, komunitas, media, dunia usaha, investor, dan diaspora.
Pemerintah Kabupaten Kuningan secara aktif melibatkan diaspora Kuningan yang sukses di berbagai bidang melalui program Kuningan Connection. Tujuannya adalah mengajak mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan kampung halaman, baik melalui investasi, membuka usaha, maupun berbagi pengalaman.
Selain fokus pada industri besar, pemerintah daerah juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Program edukasi, promosi, dan fasilitasi permodalan disiapkan untuk membantu UMKM naik kelas dan menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan yang kuat. **
