Lensapemda. KABUPATEN BANDUNG – Kasus keracunan yang menimpa siswa penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung memicu seruan evaluasi mendalam.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Akhiri Hailuki, menyoroti lemahnya pengawasan mutu di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai penyebab utama.
Hailuki menjelaskan, target distribusi 3.000 porsi per hari memaksa produksi terburu-buru sejak malam, mengakibatkan makanan kurang segar dan berisiko keracunan.
Ia mendesak pengetatan quality control, penyesuaian kuota produksi dengan kapasitas SPPG, serta distribusi yang lebih efektif agar makanan aman dikonsumsi.
“Evaluasi ini krusial agar MBG tetap fokus meningkatkan gizi anak, bukan menimbulkan masalah kesehatan,” tegas Hailuki. Selasa, (23/9).
DPRD telah menginstruksikan anggotanya untuk meninjau langsung sekolah di dapil masing-masing. Program MBG, lanjutnya, harus terus berjalan namun dengan pengawasan ketat demi manfaat optimal bagi siswa. **